"Pulang ke kotamu Ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna..."
AKHIRNYA kesampaian juga mimpi lama untuk singgah di Jogja. Sebuah mimpi yang terpatri mulai sejak merampungkan bangku sekolahan dulu, yang begitu mengidam-idamkan untuk bisa menimba ilmu di UGM, universitas tua ternama yang ada di Jogja. Tapi takdir menentukan lain, yang akhirnya justru membawaku pulang ke negeri leluhur, ranah Minang. Terkubur lama, impian itu akhirnya menjadi nyata. Kendati tidak bisa berlama-lama, tapi tetap saja indah.. Dan seperti kata Katon Kla dalam lagunya "Yogyakarta", kota ini tetapkan hadirkan senyum abadi yang selalu membuatku rindu untuk s'lalu pulang lagi kemari. Di Jogja, meski hanya sehari 2 malam, tapi sudah cukup mengobati kerinduan terpendam akan kehangatan Jogja yang tiap sudutnya menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna. Ada persahabatan, kekeluargaan yang tumbuh di Jogja. Hangat, sehangat mentari Jogja yang buminya baru saja dibasahi hujan semalaman. Kehangatan itu, begitu terasa saat pertemuan dengan keluarga besar Iswinardi dan Yuni Ambarwati serta si ganteng "Kak" Alif Rakhan Ambara Winardi. Perjumpaan dengan keluarga kecil yang bahagia ini, layaknya pertemuan dua saudara lama yang telah lama tak berjumpa karena dipisahkan jarak dan waktu. Padahal, "pertemanan tak sengaja" dengan mereka justru lahir dari dunia maya, sesama blogger yang saling mengunjungi satu sama lainnya (blogwalking) ke blog masing-masing, yang kemudian direkat kuat oleh kecanggihan moda komunikasi berupa Yahoo Messenger. Sehingga, meski kami saling jauh, tetap saja terasa dekat di hati dan seakan telah kenal cukup lama berbilang waktu. Perjalanan singkat ke Jogja, sudah cukup memberikan gambaran bahwa daerah ini memang pantas menjadi destinasi wisata utama di Indonesia seperti halnya Bali dan Minangkabau sendiri, serta beberapa wilayah di nusantara. Di sini pariwisata yang ditawarkan cukup paripurna, semisal wisata sejarah yang diwakili dengan keberadaan Keraton, wisata belanja yang tak hanya terpusat di Malioboro, wisata kuliner dengan berbagai makanan cita rasa, wisata alam yang bisa dinikmati di pelosok-pelosok Jogja, wisata ritual, dan wisata-wisata lainnya. Sayangnya, saya hanya waktu sehari untuk mengelilingi Kota Jogja. Tapi itu sudah cukup membuat saya jatuh cinta dengan keramahtamahan warganya dan keistimewaan kotanya. Karena itu.., "Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi, Bila hati mulai sepi tanpa terobati..." Ke Jogja, aku kan kembali... (***)
*Matur Nuwun sanget buat Unai, Mas Is dan Kak Alif. Ditunggu di Padang Kota Tercinta. |