Katanya, Gempa 8,5 SR Terjadi 23 Desember
Ramalan ilmuwan Brazil Prof Jucelino Nobrega Da Luz tentang prediksi akan terjadinya gempa bumi disertai dengan tsunami pada 23 Desember 2007 mendatang, ternyata bikin repot juga. Untuk menyikapi prediksinya itu, lusa ini Bakornas akan menggelar rapat. Namun jauh-jauh hari ahli gempa Indonesia sudah menganggap pernyataan Jucelino itu tak bisa dipertanggungjawabkan.
Entah karena Jucelino mengaku sudah 2 kali prediksinya tepat soal gempa dan tsunami, ramalan terbarunya ternyata bikin ketar-ketir juga. Yang jelas dia bilang dalam surat berbahasa Brazil bahwa dia juga pernah memprediksi gempa 8,4 SR disertai dengan tsunami di NAD tahun 2004. Peringatan adanya tsunami tersebut sudah dikeluarkannya tahun 1998. Dan peristiwa yang menelan korban ribuan orang itu benar-benar terjadi. Mei 2007 lagi-lagi ia mengirimkan peringatan akan terjadi gempa di Sumatera Barat dan Bengkulu. Diperkirakannya gempa terjadi September. Dan ternyata lagi-lagi prediksi ini tak meleset.
Dalam surat tersebut, Jucelino menyebutkan lokasi gempa di Sumatera. Memang tidak spesifik menyebut di nama daerah di Pulau Sumatera ini. Surat tersebut dikirim 20 Agustus 2007 lalu ke Kedutaan Brazil di Indonesia dan KBRI di Brazil. KBRI kemudian meneruskan ke Bakornas PB (penganggulangan bencana) dan hingga akhirnya sampai ke Pemkab Mukomuko dan Pemprov Bengkulu. Yang jelas akibat prediksinya itu, warga Muko-muko dan Kota Bengkulu "bagaleboh" menanggapinya.
Khusus untuk Sumbar, surat Jucelino ini konon kabarnya sampai pada Sabtu lalu (17/11). Namnu baru kemarin (19/11) dipertanyakan Sekdaprov kepada Kabid Kesiagaan Kesbanglinmas Setdaprov Sumbar Ir Ade Edward untuk diusut kebenarannya. Oleh Ade surat ini diteruskan kepada pihak yang berkompeten, kendati dia sendiri meragukan prediksi Jucelino.
"Surat itu dikirim Jucelino ke KBRI di Brazil, lalu KBRI mengirimkan ke Deplu yang meneruskannya ke Depdagri. Oleh Depdagri dikirim ke Bakornas dan Pemprov," jelasnya
Mungkin karena itulah Bakornas lusa nanti mengagendakan rapat guna membahas prediksi Jucelino ini. Namun rencana rapat itu ditanggapi dingin oleh peneliti LIPI untuk gempa Mentawai Dr Ir Danni Hilman Natawijaya MSc. Melalui SMS ke Ade Edward yang juga koordinator Ikatan Ahli Geologi (IAGI) Wilayah Sumbar merupakan, Danni menyebutkan dirinya tak akan datang pada rapat itu.
"Males nanggepinnya. Masa ramalan 1 orang gila dari Brazil aja bisa bikin repot bangsa ini... Jangankan ngeramalin hari H, ngeramalin tahun H gempa aja secara ilmiah sih ga mungkin. Gitu aja kok repot ya," tulis Danni.
Danni sendiri jauh-jauh hari sudah menegaskan sampai saat ini tidak ada satu alat canggih pun yang dapat mendeteksi bakal terjadinya gempa. Karena itu dia bilang, jangan percaya dengan isu-isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kevalidannya. Termasuk dengan surat Jucelino yang dianggapnya orang gila ini. (max)
|