DIPICU berbagai goncangan gempa pasca gempa utama 12 September di Bengkulu (7,9 SR) dan dan 13 September di Pagai Selatan (7,7 SR), gempa Siberut mulai bereaksi. Rabu (14/11) sekitar pukul 17.37'.17" WIB, gempa dangkal berkekuatan 5,1 SR bergoncang yang menggetarkan Kota Padang dengan skala getaran II MMI (Merchalli Magnitudo Intensity) dengan durasi 2 menit. Gempa berkedalaman 12 km ini berpusat 163 km barat daya Painan atau tepatnya di selatan Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dengan begitu, gempa ini sudah masuk ke kawasan gempa besar tahun 1797 yang terjadi di Siberut.
Hal itu dibenarkan Kepala BMG Padangpanjang Soemarso dan Koordinator Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Wilayah Sumbar Ade Edward yang dihubungi secara terpisah. "Gempa itu berada di selatan Pulau Siberut. Kalau dikatakan masuk ke segmen gempa 1797, saya tidak tahu pasti. Karena kami tidak punya data itu. Tapi kalau ahli menyatakan seperti itu, bisa jadi," kata Soemarso.
Sementara Ade menyebutkan, munculnya gempa ini sebagai reaksi dari gempa-gempa sebelumnya, sehingga segmen gempa 1797 itu terpengaruh untuk bergerak. "Gempa 1797 lalu bukan gempa dangkal, tapi gempa yang berada di kedalaman hingga 65 km. Sedangkan gempa yang sekarang hanya gempa dangkal akibat deformasi (perubahan bentuk) patahan yang menganggu patahan lainnya. Bisa jadi patahan ini (lokasi gempa-red) merupakan patahan minor Mentawai atau bisa pula patahan-patahan purba yang melintasi Sumatera terus mencapai ke Singapura," papar Kabid Kesiagaan bencana Kesbanglinmas Sumbar ini.
Dengan adanya gempa itu, kata Ade, prediksi-prediksi para ahli bahwa segmen gempa Siberut bakal terganggu oleh gempa Bengkulu dan Pagai Selatan, sudah terbukti. Artinya segmen gempa yang terkunci ini sudah mulai melepaskan energinya, walaupun masih berupa gempa dangkal. "Masyarakat tidak perlu cemas dengan berbagai isu-isu yang berkembang, yang penting tetap waspada saja," imbaunya.
Sementara itu Soemarso mengungkapkan, khusus selama November ini, tercatat sudah terjadi 5 kali gempa di atas skala 4,8 SR. Sisanya hanya gempa-gempa kecil yang tidak semua orang bisa merasakannya. (max) |